Senin, 28 Februari 2011

Vampir vs Werewolf


Seringkali di film-film vampir dan werewolf diceritakan bermusuhan. Ingat film
Van Helsing yang diperankan Hugh Jackman atau film yang sekarang ini sedang
booming, The Twilight Saga?  Ada pendapat yang mengatakan bahwa itu hanya
ciptaan manusia saja di film tapi ada juga yang percaya bahwa mereka memang
benar bermusuhan. Bahkan kaum Gipsi percaya bahwa serigala putih dapat digunakan
untuk mengusir vampir, karena menurut kaum Gipsi mereka adalah musuh bebuyutan!
Hiii.... serammmm . . .


Vampir sebenarnya adalah tokoh fiksi, setan yang suka menghisap darah, karakter
fiksi karya Jones Burne. Vampir seringkali diceritakan keluar pada malam hari
dan menyamar sebagai kelelawar penghisap darah dan korban yang digigitnya akan
ikut menjadi Vampir juga.  Mitos mengatakan bahwa Vampir tidak dapat terlihat di
cermin karena ia tidak memiliki jiwa dan Vampir dapat dibunuh dengan menusuk
jantungnya.

Namun, tahukah MDers bahwa isu seputar Vampir menurut medis disebabkan oleh
kelainan genetik yang disebut dengan Porphyria. Mereka yang memiliki kelainan
ini kulitnya sensitif terhadap sinar matahari dan bila sampai terkena sinar
matahari dapat membuat tubuhnya menjadi rapuh dan mudah rusak. Selain itu urin
dapat berubah menjadi warna merah, dan gigi mengkilat ketika terkena sinar
matahari, dan membutuhkan banyak darah karena mereka memiliki anemia tingkat
tinggi.

Kelainan ini sendiri dibahas oleh David Dolphin dalam  makalahnya yang berjudul
“Porphyria, Vampires and Werewolves : The Aetiology of European Metamorphosis
Legends”, pada tahun 1985.

Benar atau tidaknya adanya Vampir sendiri saat ini masih misteri, namun baru-
baru ini di Venesia, Italia ditemukan kerangka yang dipercaya bahwa itu adalah
kerangka Vampir. Legenda di daerah tersebut mengatakan bahwa Vampire tidak
meminum darah orang tapi mengunyah kain kafannya sendiri. Untuk mencegah vampir
tersebut hidup,dengan mengigit kafannya, warga sekitar menaruh batu bata di atas
mulutnya. Benar atau tidaknya, kita tidak tahu, ya?

Selesai dengan Vampir, mari beralih ke Werewolf. Werewolf adalah mahluk jadi-
jadian, setengah manusia dan setengah serigala. Mitos mengatakan Manusia
Serigala saat berubah wujudnya akan mempertahankan mata dan suara manusianya.
Selain itu mitos juga mengatakan bahwa makhluk ini berubah pada saat bulan
purnama, karena saat itu kekuatan mistik dari Manusia Serigala mencapai
puncaknya.

Sama seperti Vampir, manusia yang digigit oleh Werewolf akan berubah menjadi
Werewolf juga. Mahluk ini hanya bisa mati jika ditembak dengan peluru perak.
Werewolf sendiri memiliki nama lain yaitu Lycans (Jadi ingat film Underworld
yang diperankan Kate Beckinsale, nih).

Sampai saat ini keberadaan Manusia Serigala sama seperti Vampir, belum dapat
dibuktikan kebenarannya. Pada abad 17 di Perancis, Jean Grenier mengaku bahwa ia
adalah Manusia Serigala. Ia mengaku di pengadilan bahwa dua tahun sebelumnya di
hutan Jean melakukan perjanjian dengan setan. Dengan kulit serigala pemberian
setan, Jean mengaku setiap malam ia dapat berkeliaran sebagai serigala dan
membunuh anak kecil dan bayi.

Dan di siang harinya ia berubah menjadi manusia lagi. Dari sudut pandang medis
para ahli mengasumsikan bahwa Jean sebenarnya menderita Lycanthrophy, kelainan
jiwa yang membuatnya berkhayal bahwa tubuhnya berubah menjadi hewan. 

Mau tahu sesuatu yang lebih menyeramkan? Menurut rumor yang beredar di Aceh saat
ini, ada Vampir yang sedang bergentayangan dan menggigit leher salah satu warga
di daerah Pidie. Warga yang mengaku lehernya digigit Vampir itu, melihat sosok
yang menggigitnya yaitu kucing yang berubah menjadi seorang wanita cantik
berpakaian serba hitam.

Korban sempat melakukan perlawanan namun wanita tersebut sangat kuat dan saat
warga terbangun karena mendengar bunyi berisik, wanita misterius itu berjalan ke
arah Pohon Pandan dengan tenang.

1 komentar: